Banyak yang berpikir, jika sepasang
suami-istri bisa dengan kompak hidup bersama dalam satu keluarga,
tentunya tidak akan ada masalah berarti bila keduanya memutuskan untuk
menjalankan bisnis berdua. Namun, pada praktiknya di lapangan, keputusan
untuk menjalankan bisnis berdua dengan pasangan seringnya malah
memunculkan masalah. Bahkan, pada akhirnya bisa berpengaruh pada
keharmonisan keluarga.
Menurut Nellie Akalp, pakar di bidang entrepreneurship
dan bisnis skala kecil, menjalankan rumah tangga itu tidak sama dengan
menjalankan bisnis. Karenanya, setiap pasangan perlu untuk kembali
menyamakan persepsi dan belajar untuk berkolaborasi lagi dari awal.
Berikut ini adalah beberapa tips dari Akalp, agar Anda dan suami bisa
membangun keharmonisan, baik sebagai pasangan menikah maupun sebagai
mitra bisnis:
1. Saling menghormati
Anda
mungkin tidak selalu memiliki pandangan yang sama dengan suami, tapi
hormatilah setiap keputusannya. "Pada dasarnya, setiap orang memiliki
talenta yang unik serta kekuatan tersendiri yang bermanfaat bagi
bisnis," kata Akalp. Karenanya, Anda perlu menyadari bahwa ada saatnya
Anda tidak perlu bersikeras memaksakan pendapat dan hanya perlu memberi
kepercayaan pada suami untuk mengambil keputusan bagi bisnis Anda bersama.
2. Singkirkan ego
Tak
hanya di rumah, di tempat kerja pun Anda harus belajar untuk tidak
mementingkan ego dan melihat apa yang terbaik bagi situasi yang dialami.
"Terlalu mendahulukan gengsi pada akhirnya hanya akan menciptakan
masalah, baik bagi bisnis maupun relasi Anda dengan pasangan," kata
Akalp.
3. Hindari bicara bisnis di meja makan
Setelah
seharian duduk bersama di kantor bersama suami untuk membicarakan
pekerjaan, jadikan waktu makan sebagai waktunya bebas dari obrolan
seputar bisnis. Aturan sederhana ini bisa membuat Anda dapat membedakan
peran antara sebagai pasangan hidup dengan mitra bisnis. Selain itu,
berdiskusi seputar pekerjaan tentu hanya akan membuat anak-anak
terganggu dan merasa tidak diperhatikan.
4. Tetap miliki waktu untuk berdua
Punya
kebiasaan berkencan dengan suami, bahkan setelah menikah? Jangan sampai
kebiasaan ini dihilangkan karena Anda dan suami terlalu sering
menghabiskan waktu berdua, baik di rumah, di tempat kerja, maupun untuk
rapat dengan klien bersama. Tetaplah jadwalkan acara untuk berdua tanpa
adanya gangguan yang berhubungan dengan pekerjaan.
5. Bersikaplah fleksibel
Meski
aturannya jelas untuk memisahkan urusan bisnis dengan keluarga,
terkadang pada pelaksanaannya kita perlu sedikit luwes. "Memang, saat
berada di tempat kerja Anda dan suami akan lebih mudah untuk
membicarakan masalah-masalah penting seputar bisnis, tanpa interupsi
dari anak-anak. Tapi, kadang ketika malam hari, Anda dan suami sering
tiba-tiba mendapat kesempatan untuk berdiskusi soal rencana masa depan
perusahaan," papar Akalp. "Alih-alih berhenti dan memutuskan untuk
kembali membicarakannya esok hari, lebih baik lanjutkan saja."
6. Tunjukkan perhatian Anda
Di
rumah Anda mungkin sangat memerhatikan kebutuhan suami. Tapi saat sudah
berbisnis bareng suami, mungkin ada kecenderungan bagi Anda untuk
menahan diri. Toh, di tempat kerja peran Anda adalah sebagai partner
bisnis, bukannya istri? Menurut Akalp, tidak ada salahnya jika Anda
masih ingin membuatkan kopi untuk suami saat berada di tempat kerja. "Ini mungkin hanya tindakan kecil, tapi memperlihatkan bahwa Anda memikirkan dirinya," kata Akalp.
Yang
perlu diingat, tambah Akalp lagi, berbisnis bersama pasangan itu belum
tentu bisa dilakukan oleh setiap orang yang telah berkeluarga. Dan bila
Anda telah memutuskan untuk melakukannya, jangan biarkan cerita-cerita
negatif menghalangi niat Anda. Selama Anda dan pasangan selalu
berpikiran positif dan memiliki tujuan yang baik untuk keluarga, pasti
keberhasilan bisa dicapai.
Sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment